Cara Konfigurasi TCP/IP Di Server Debian | Jaringan
Selasa, 22 November 2022
Add Comment
Apa itu TCP/IP?
TCP/IP ( Singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang diterjemahkan menjadi Protokol kendali transmisi/Protokol Internet, yang merupakan gabungan dari protocol TCP dan IP sebagai sekelompok protocol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu computer ke computer lain dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri karena memang protocol ini berupa kumpulan protocol ( protocol suite). Protokol ini juga merupakan protocol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protocol ini mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai system operasi istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Langkah-Langkah konfigurasi TCP/IP
1. Mengaktifkan Ethernet Card
Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama eth0, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local Loopback diberi nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang terpasang pada server Debian, gunakan perintah ifconfig.
( lo ) atau interface Loopback. jangan pernah sekalikali untuk menon-aktifkan interface Loopback tersebut. Sebab interface tersebut digunakan oleh aplikasi-aplikasi server Debian agar dapat berjalan pada computer Localhost.
Agar dapat terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih dahulu Interface Ethernet. Pastikan nama untuk Ethernet tersebut, default untuk Ethernet pertama adalah eth0. Gunakan perintah ifup untuk meng-aktifkan, dan sebaliknya gunakan perintah ifdown untuk mematikan.
root@latihan:/home/yogi# ifup eth0
Jika muncul pesan error pada layar terminal, gunakan perintah berikut di bawah.
root@latihan:/home/yogi# ifconfig eth0 up
2. Setting Repository
Installasi software pada system operasi linux bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mulai lewat CD, DVD, Flashdisk, ataupun melalui media jaringan seperti HTTP dan FTP. Kurang lebih seluruh software dalam distro Debian Lenny dikemas dalam 16 CD, atau tepatnya 5 DVD.
- Installasi Software via DVD/CD
Cara ini kita gunakan jika server Debian tidak terkoneksi ke Internet, alias hanya untuk jaringan Lokal. Kelebihanya adalah installasi software lebih cepat dibanding installasi melalui media jaringan.
Masukan CD/DVD Debian pada DVDROM, kemudian gunakan perintah berikut.
root@latihan:/home/yogi# apt-cdrom add root@latihan:/home/yogi# apt-get update
Jika terdapat 5 DVD, masukan DVD tersebut satu persatu. Kemudian lakukan hal yang sama seperti cara di atas.
- Repositori via Jaringan
Untuk installasi software melalui media jaringan, dibutuhkan sebuah server khusus yang bernama Repositori Server. Repositori Server tersebut berisi file-file binary dari seluruh paket software sebuah distro Linux. Dimana pada nantinya software tersebut dapat didownload, atau bahkan diinstall langsung oleh client Linux melalui media jaringan.
Semua alamat repositori diletakan pada file sources.list berikut.
root@latihan:/home/yogi# vi /etc/apt/sources.list
Update database repositori, agar dapat mengenali seluruh paket software yang tersedia.
root@latihan:/home/yogi# apt-get update
root@latihan:/home/yogi# apt-get upgrade
3. Konfigurasi TCP/IP
1. Hidupkan computer server anda yang sudah terinstall linux Debian. Kemudian login lah sebagai Root. Lalu masuk kedalam folder etc/network dan edit file interfaces. Caranya; nano /etc/network/network
2. Setelah masuk dalam file interfaces. Silahkan tambahkan/ubah IP Address. Disinilah tempat kita mengatur IP dan menambahkan IP Address yang berhubungan dengan pengalamatn IP. Bila sudah selesai silahkan simpan. Caranya; ctrl+O >> Enter >> ctrl+X
5. Lalu pilih Network Internet Connections.
6. Kemudian Pilih Network Connections.
7. Lalu klik kanan pada Local Area Connections, kemudian pilih Properties.
9. Masukkan Alamat IP untuk client. Alamat Server yakni 192.168.1.1 jadi alamat itu tidak boleh digunakan lagi, jadi kita boleh memakai alamayt lain asalakan masih dalam satu kelas. Network ID boleh sama tapi Host ID harus berbeda, misalnya kita tinggal di alamat yang sama tapi no rumah harus berbeda. Jadi ip yang digunakan client 192.168.1.2 sedangkan untuk Subnet masknya 255.255.255.0 anda bisa tekan tab saja setelah mengisikan IP Address maka secara otomatis akan terisi.
11. Silahkan Ping ke alamat / IP Server. Caranya ketikkan; ping 192.168.1.1
12. Anda juga bisa mencoba ping dari Server ke client. Caranya ketikkan; Ping 192.168.1.2Sekian artikel tentang Cara Konfigurasi TCP/IP Di Server Debian.
0 Response to "Cara Konfigurasi TCP/IP Di Server Debian | Jaringan"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan. Patuhi aturan Netiquette, Jangan bicara kotor dan dilarang spam.