Apa Itu WEP dan Kelemahan WEP
Senin, 18 Maret 2019
Add Comment
Pengertian WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP merupakan standar keamanan dan enkripsi pertama yang digunakan pada wireless , WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP.
Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan oleh administrator ke client maupun Access Point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan Access Point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju Access Point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Proses Shared Key Authentication:
1. Client meminta asosiasi ke Access Point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
2. Access Point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
3. Client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke Access Point.
4. Access Point memberi respon atas tanggapan client, Access Point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai.
Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka Access Point akan merespon positif dan langsung mengauthentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka Access Point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Komunikasi Data via IEEE 802.11 dengan Shared Key Authentication kelihatannya lebih aman dari dari pada Open System Authentication, namun pada kenyataannya tidak. Shared Key malah membuka pintu bagi penyusup atau cracker. Penting untuk dimengerti dua jalan yang digunakan oleh WEP. WEP bisa digunakan untuk memverifikasi identitas client selama proses shared key dari authentikasi, tapi juga bisa digunakan untuk men-dekripsi data yang dikirimkan oleh client melalui Access Point.
WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
a. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
b. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
c. Masalah initialization vector (IV) WEP
d. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24 bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104 bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
1. Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak- banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan.
2. Mendapatkan IV yang unik melalui paket data yang diperoleh untuk diolah
untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh Hikari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
3. Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan paket yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke Access Point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection, diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
Sekian artikel tentang Apa itu WEP dan Kelemahan WEP.
Proses Shared Key Authentication:
1. Client meminta asosiasi ke Access Point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
2. Access Point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
3. Client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke Access Point.
4. Access Point memberi respon atas tanggapan client, Access Point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai.
Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka Access Point akan merespon positif dan langsung mengauthentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka Access Point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Komunikasi Data via IEEE 802.11 dengan Shared Key Authentication kelihatannya lebih aman dari dari pada Open System Authentication, namun pada kenyataannya tidak. Shared Key malah membuka pintu bagi penyusup atau cracker. Penting untuk dimengerti dua jalan yang digunakan oleh WEP. WEP bisa digunakan untuk memverifikasi identitas client selama proses shared key dari authentikasi, tapi juga bisa digunakan untuk men-dekripsi data yang dikirimkan oleh client melalui Access Point.
WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
a. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
b. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
c. Masalah initialization vector (IV) WEP
d. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).
WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24 bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104 bit.
Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
1. Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak- banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan.
2. Mendapatkan IV yang unik melalui paket data yang diperoleh untuk diolah
untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh Hikari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
3. Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan paket yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke Access Point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection, diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.
Sekian artikel tentang Apa itu WEP dan Kelemahan WEP.
0 Response to "Apa Itu WEP dan Kelemahan WEP"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan. Patuhi aturan Netiquette, Jangan bicara kotor dan dilarang spam.